Judul : Kuliah Jurusan Apa? Jurusan Teknik Lingkungan
Penulis : Widyanti Yuliandari
Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama
Halaman : 102 halaman
Cetakan : I, 2016
Kalok zaman baheula kita ditanya
pengin kuliah jurusan apa, biasanya sebagian besar menjawab jurusan Kedokteran,
Hukum, atau jurusan teknik paling banter yang Teknik Sipil atau Teknik Elektro.
Betul?
Zaman now lain. Jurusan yang dulunya mungkin belum dilirik, sekarang
malah banyak mendapat lirikan maut *halah* alias digandrungi karena ternyata
bejibun peluang kerja di situ.
Kawan CM pasti tahu, hari gini isu lingkungan gencar sangat dibahas. Entah itu soal sampah, limbah, polusi, dsb. Entah itu soal daur ulang plastik, hidup minimalis, zero waste, dsb. Nah, salah satu jurusan yang nyambung adalah TEKNIK LINGKUNGAN.
Tahun
depan insya Allah si sulung lanjut ke perguruan tinggi. Omaknya ikutan cari
info kira-kira jurusan apa yang cocok buat kuliah dia nanti. Eh, jumpalah yang
namanya jurusan Teknik Lingkungan. Wah, jurusan apakah itu?
Jujur kacang ijo saya baru tahu ada
yang namanya jurusan Teknik Lingkungan. *tutup muka cantik* Untunglah sahabat
saya, Mbak Widyanti Yuliandari (Wid),
berbaik hati menulis seluk beluk jurusan ini di bukunya Pilih Jurusan Apa? Jurusan Teknik Lingkungan. Mbak Wid alumnus lawas
(angkatan 1997) Teknik Lingkungan Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Saya dan
kawan-kawan mengenalnya sebagai blogger yang sering berbagi pengalaman
tentang healthy lifestyle.
Buku Pilih Jurusan Apa? Jurusan Teknik Lingkungan terdiri atas 5 bab,
yakni Sekilas Jurusan Teknik Lingkungan,
Belajar Apa di Teknik Lingkungan?, Teknik Lingkungan di Beberapa Perguruan
Tinggi, Pilihan Karier, dan Kisah Alumni.
Sekilas info, disiplin ilmu Teknik
Lingkungan lahir dari dua nama berbeda: Teknik Kesehatan Masyarakat (Public
Health engineering) dan Teknik Penyehatan (Sanitary Engineering). Please be noted, Teknik Lingkungan
berbeda dengan Ilmu Lingkungan. Keduanya memang membahas hal yang sama
(lingkungan), tapi Teknik Lingkungan lebih menitikberatkan bagaimana
pembangunan fisik bisa tetap berlangsung dengan dampak lingkungan yang sekecil
mungkin. Pelajaran yang mesti disukai adalah IPA dan topik lingkungan pastinya.
Mata kuliah di Teknik Lingkungan amat beragam. Guess what, ada mata kuliah Menggambar Teknik! Nah lo menggambar
apa dan untuk apa, ya? Penasaran, kan.
Kata Mbak Wid, mahasiswa Teknik
Lingkungan bukan hanya akan duduk manis di ruangan kuliah dan berkutat di laboratorium,
melainkan jugak turun ke lapangan berkotor ria bertualang penuh kegembiraan. Seru!
Mbak Wid menyampaikan isi buku
dengan bahasa sehari-hari yang lentur, tak seperti bahasa textbook sama sekali. Editannya mulus. Alhamdulillah saya yang awam
jadi lumayan paham. Di bab Belajar Apa di
Teknik Lingkungan? memang bertebar jargon dari aneka mata kuliah yang bikin
kening mengernyit, but it’s ok. Semua
ada penjelasannya.
Saya paling suka membaca isi bab Kisah Alumni. Asyik dan inspiratif! Kakak-kakak (((KAKAK-KAKAK))) alumni jurusan Teknik Lingkungan dari berbagai perguruan tinggi bercerita tentang perjuangan "berdarah-darah" mereka sejak kuliah sampai bekerja dan terjun ke masyarakat. Saat bekerja pun, mereka masih terus belajar hal baru lagi, lagi, dan lagi.
Menurut hemat saya, banyak value yang bisa diambil dari bab 5. Selain
berjuang meraih nilai akademis yang baik, semua alumni menekankan perihal
pentingnya attitude dan manfaat
berorganisasi. Tapiii, ada yang kurang sepertinya. Saya berulang kali
membolak-balik halaman buku pengin baca detail kisahmu dari masa-masa kuliah
hingga kini berkarier sebagai PNS di Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bondowoso
itu kok tak ada, Mbak Wid? Terus, bagaimana ceritanya bisa kecemplung ke dunia
blogging dan menulis buku? Mbaaakkk … apa dirimu kelupaan menulisnya??? Hiks.
Buku Pilih Jurusan Apa? Jurusan Teknik Lingkungan selesai ditulis Mbak Wid
dalam waktu satu bulan. Bagi Mbak Wid, buku pertamanya ini sangat istimewa.
Buku ini membuatnya berani melompat meninggalkan zona nyaman, yakni … KULIAH
LAGI! Mbak Wid memperjuangkan cita-cita yang sudah lama dia lupakan. Ceritanya,
pada tahun 2002 Mbak Wid sudah mempersiapkan diri untuk melanjutkan studi ke
Jepang. Beliau sudah ikut kursus bahasa Jepang segala. Tapi, semuanya ditunda
karena Mbak Wid akhirnya memilih menemani Ibu. Masya Allah. Semoga suatu saat studi
ke Jepang jugak bisa terealisasi ya, Mbak. Di atas itu semua, insya Allah
pahalamu berbakti kepada Ibu terus mengalir membawa keberkahan dalam setiap
langkahmu. Aamiin.
Kawan CM yang suka pelajaran IPA dan
getol memperhatikan isu lingkungan, monggo melirik jurusan Teknik Lingkungan.
Sebelumnya bolehlah membaca dulu buku Kuliah Jurusan Apa? Jurusan Teknik Lingkungan karya Mbak Widyanti Yuliandari untuk menambah wawasan.
Satu hal, sebaiknya kelen tak memilih sebuah jurusan karena membayangkan prospek
peluang kerjanya semata. Panggilan hati tetap yang utama. Fyi, buku ini mendapat kata pengantar sekaligus pujian dari Bapak
Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Prof. Ir. Joni Hermana, M.Sc. Es,
Ph. D. Silakan cari di e-commerce
kesayangan kelen, yo. [] Haya Aliya Zaki
Ini jurusan yg kliatan ya ga bakal cocok di aku mba :D. Pertama harus suka IPA, kedua harus turun ke lapangan berkotor ria, itu bikin aku serem duluan ngebayangin lumpur dll :p. Aku dari dulu ga prnh suka Ama IPA dan kawan2nya. Hitung2an kayak math, fisika aku anjlok. Cuma hitung2an soal duit di akuntansi aku bagus hahahahaha. Itu lgs cling otakku :p. Tapi kalo nanti anakku tertarik dgn bidang ini, akupun ga bakal menghalangi. Buatku sih, yg ptg mereka suka dulu dengan jurusan yg mau diambil, bukan Krn terpaksa :)
ReplyDeleteHahaha iya Mbak jurusan ini harus kuat basic IPA ternyata. Tak apa, yang gape akuntansi jugak hebat dan banyak dicari. :D Yang penting passion ya, Mbak. :D
Delete