Kalok orang-orang memulai cerita
liburannya secara urut dari awal sampai akhir, kali ini saya memulai cerita dari
liburan yang paling akhir haha. Liburan Januari 2019 lalu, kami melalak ke
Perancis, Swiss, Belanda, dan Hong Kong. Nah, saya akan cerita tentang sebuah insiden
di Hong Kong International Airport (HKIA) waktu kami akan kembali ke Jakarta.
Kami ngapain saja di Hong Kong?
Actually, kami di Hong Kong cuma dua hari. Agendanya shopping dan main sama
anak-anak di Disneyland. Next pengin balik lagi ke Hong Kong. Soalnya belum
puas eksplor, Kawan CM. Shoppingnya juga ditahan-tahan (ibarat orang BAB,
ngedennya cuma setengah hati LOL) karena bayarnya pakai uang tunai yang
tersisa. Arab maklum semua kartu debit dan kartu kredit raib kena musibah kecopetan
di Paris. Nantilah diceritain di blog. Sungguh peristiwa yang amat sangat memorable
sekalih secara di negeri sendiri belum pernah kecopetan, eh, kecopetannya malah
di negeri orang, coba! *srooottt*
![]() |
Hong Kong! |
Kembali ke insiden di HKIA tadi. Di HKIA, seorang ibu-ibu sebut saja namanya Tiara, mencolek bahu saya. “Ibu sekeluarga mau pulang ke Jakarta, ya? Kita satu pesawat sepertinya. Maaf, apa boleh saya ngintil Ibu sampai masuk pesawat?” tanyanya memelas.
Saya pandangi muka Bu Tiara dengan
kening mengernyit. Usia beliau kira-kira hampir 50 tahun. Penampilannya mirip
ibu guru, bahasanya santun, senyumnya ramah, tapi body gesture-nya seperti orang cemas. Hmmm,
cemana, yo? Di satu sisi, saya waswas jadi korban tipu, gendam, hipnotis, dst. Di
sisi lain, saya kasihan. Hati kecil saya bilang kalok Bu Tiara jujur dan perlu ditolong.
Meski masih ragu, saya mengambil pilihan kedua. Saya membolehkan Bu Tiara ikut
kami. Kira-kira masih ada waktu 3 jam sebelum masuk pesawat. Kami mengobrol,
makan-makan, jalan-jalan cuci mata ke toko-toko di bandara, dan shalat
sama-sama. Senangnya melihat Bu Tiara lebih tenang dan bisa ketawa-ketiwi lagi.
Cerita punya cerita, ternyata Bu
Tiara kena kecoh agen biro tour & travel. Janjinya yang berangkat ke Hong
Kong itu 45 orang, tapi kenyataannya cuma 5 orang. Di Hong Kong, Bu Tiara
dilepas begitu saja. Agen ogah tanggung jawab. Setiap ditelepon atau di-WA,
jawabannya selalu kasar. “Elu takut amat, sih!” Itu kalimat yang paling diingat
Bu Tiara. Padahal, agen tersebut usianya separo di bawah Bu Tiara, lho! Kalok
saya jadi Bu Tiara, mungkin kepala si agen sudah saya ceploki telor. *eh* Itinerary?
Buyar semua. Jadwal pesawat berangkat dan pulang beda dengan 4 orang lainnya.
Tiga hari di Hong Kong berasa kayak di neraka. Bu Tiara menangis di kamar hotel
dan takut mau ke mana-mana.
Btw, Bu Tiara ngintil kami di HKIA
karena khawatir salah boarding gate. Kadang gate berubah-ubah. Gate yang satu dengan
yang lain jaraknya berjauhan. Contoh, tempo hari gate kami 79 berubah jadi 42.
Jaraknya jauh nian. Kami memilih naik shuttle train daripada betis tiba-tiba berkonde.
Dulu pernah kejadian kawan Bu Tiara ketinggalan pesawat karena tak paham gate
berubah. Mana duit sudah habis, doi tak mampu beli tiket pesawat lagi. Bu Tiara
parno ketinggalan pesawat seperti kawannya. Selain itu, Bu Tiara jugak didekati
beberapa orang mencurigakan. Mungkin karena wajahnya kelihatan bingung.
“Boro-boro jalan-jalan, yang penting bisa pulang sehat dan selamat, saya
alhamdulillah, Buuu,” curhat Bu Tiara dengan logat Jawa yang kental.
Bu Tiara berterima kasih karena kami
sekeluarga mau menemaninya selama di bandara. Sebelum berpisah, beliau memeluk
saya erat-erat. Duh, terharuuu! Beberapa hari kemudian, saya dikirimi berbagai hasil
panen dari desanya. Masya Allah, padahal yang kami lakukan biasa saja, tapi
bagi Bu Tiara kok luar biasa.
Mungkin ada yang nanya, kenapa Bu
Tiara pergi sendirian ke Hong Kong? Sebetulnya, ini kali kedua Bu Tiara memakai
jasa tour & travel tersebut. Pengalaman pertama, ada beberapa masalah, tapi
bukan masalah krusial, masih bisa ditolerir. Harga paketan ke Hong Kong yang
ditawarkan cukup murah. Menggiurkan! Kebetulan Bu Tiara belum pernah ke negara
yang mendapat julukan Manhattan dari Timur ini. Penasaran! Dilalah suami Bu
Tiara tak bisa menemani karena kudu ngantor, sementara anak tunggal Bu Tiara
yang kini sekolah asrama, kurang suka jalan-jalan.
Nah, saya jadi kepikiran menulis
tentang tip memilih tour & travel yang amanah, tapi berhubung saya tak
punya pengalaman (selama ini mbolang gaetnya suami dewe, tak pernah pakai jasa tour
& travel), saya melempar pertanyaan di medsos. Alhamdulillah, kawan-kawan
yang pernah memakai tour & travel dengan senang hati berbagi. Berikut saya
rangkum tipnya.
Tip memilih tour & travel yang amanah
1. hindari berangkat sendirian
Tip ini mungkin tak berhubungan langsung dengan tour & travel, tapi bagi
yang baru pertama kali travelling dan betul-betul masih buta kondisi lapangan,
hendaknya berangkat bareng keluarga atau kawan dekat. Ibarat kata, nanti nyasar
sama-sama, lapar sama-sama, happy sama-sama, semua serba sama-sama. Seandainya kita
sakit, ada yang memperhatikan. Punya kawan senasib sepenanggungan di perjalanan
itu rasanya berarti sangat! Bisa patungan biaya transportasi, urunan beli makanan,
dan saling jagain koper/barang. Seru, kan? Yang paling penting, bisa saling bantuin
motret woiii haha!
2. tour & travel berpengalaman
Mbak Ashanty, eh, Mbak Archa Bella (soalnya mirip Ashanty siiiy) sudah travelling sejak
masih remaja muda belia. Singapura, Thailand, Jepang, Turki, Inggris, Swiss,
Belanda, Italia, Amerika, adalah sebagian kecil destinasi yang pernah doi jajal. Travel blogger asal Semarang ini mengaku lebih nyaman memilih tour & travel yang
sering pameran, kondang (bukan kondangan!), dan berpengalaman, minimal pengalamannya
lebih dari 15 tahun. Tour & travel rekomendasi Mbak Bella sbb: Dwidaya
Tour, Panorama Tour, Golden Rama Tours & Travel, Anta Tour & Travel,
dan Wita Tour.
Pemikiran Mbak Bella setali tiga
uang dengan Mbak Fanny F. Nila, travel
blogger yang jugak sudah fasih melanglang buana. Mbak Fanny sebetulnya lebih senang jalan tanpa pakai jasa tour & travel. Doi pakai kalok lagi ada event travelling dari kantor saja. Tour & travel kondang rekomendasi
Mbak Fanny sbb: Dwidaya Tour, Panorama Tour, Golden Rama Tours & Travel, dan
TX Travel. Btw, Mbak Fanny ini unik. Doi hobinya wisata ekstrem gitu. Katanya dalam waktu dekat akan traveling ke Korea Utara huaaa. Kapan-kapan saya tulis profilnya di blog. Setuju?
3. punya web situs dan atau akun media sosial resmi
Tour
& travel yang punya web situs dan akun media sosial resmi (lebih dari satu
akun), insya Allah masuk kategori aman. Di laman web situs dan akun media
sosial tercantum alamat kantor dan nomor kontak yang jelas. Foto-fotonya ori,
bukan hasil photoshop atau comot sana-sini. Saya ingat waktu selebgram Amrazing
protes karena foto-foto travellingnya dicuri oleh agen tour & travel yang
tak bertanggung jawab. Cemana mau beres urusan kalok dari start saja, foto-foto
modal nyolong? Terus, jangan pilih tour & travel yang cuma pasang iklan temporary
di medsos atau sekadar menawarkan via kolom komentar.
4. punya paket komplet
Mbak
Bella menambahkan, sebaiknya pilih tour & travel yang punya paket komplet; menyiapkan
tur eksklusif, mengurus visa, meminjamkan wifi, dll. Jadi, kita tak perlu
rempong mikir, kecuali kalok memang mau menangani sendiri.
Mbak Erfin K. Safitri, dokter gigi yang baru-baru ini pulang dari studi
banding RS di Jepang, terkesan sangat dengan layanan H.I.S. Tours & Travel
Indonesia. H.I. S. yang mengurus izin studi bandingnya ke RS di Jepang. Gaet tur
berbahasa Indonesia disediakan. Transportasi bus di Jepang jugak milik H.I.S.
sendiri, bukan menyewa.
Bagi Kawan CM yang muslim, biasanya
makanan halal jadi perhatian utama. Boleh cari tour & travel yang bisa
membantu. Pengalaman Mbak Erfin, H.I.S. membantu menyiapkan katering makanan
halal selama di Jepang, bahkan makanan halal di dalam pesawat jugak sudah
dibicarakan jauh-jauh hari oleh pihak H.I.S. ke Mbak Erfin sebelum berangkat. Insya Allah umat Islam lebih tenang melakukan perjalanan.
5. jangan tergiur harga murah!
Penulis
asal Medan, Annisa Rangkuti, pernah jadi korban tour & travel
umroh. Harga paketan umroh yang ditawarkan jauh lebih murah daripada tour &
travel lain. Harga yang terlalu murah jadi tanda tanya besar. Halal hukumnya kita curiga, yo. Harga mahal wajar saja asalkan
sesuai dengan fasilitas yang ditawarkan.
Sebelum memilih, sebaiknya kita
survei harga antara tour & travel yang satu dengan yang lain terlebih
dahulu. Akhirnya, Annisa beralih ke Siar Tour, salah satu tour & travel amanah di Medan.
Hmmm, jadi ingat kasus First Travel dan Abu Tours yang menipu puluhan ribu
jamaah umroh. Jamaahnya sampai stres, bahkan meninggal karena shock. Seram!
Satu lagi info dari Mbak Alia Fathiyah, eks jurnalis media ternama yang hobi travelling. Hindari tour
& travel yang bolak-balik memaksa kita membayar DP (alasannya supaya dapat
seat), padahal kita masih pengin survei dan menimbang-nimbang dulu. Mbal Aal
punya pengalaman buruk dengan tour & travel seperti ini. Agen kabur entah
ke mana. Uang DP hilang. Rombongan ke Korea Selatan sejumlah puluhan orang waktu
itu ditinggal dengan semena-mena. Bad!
5. lihat testimoni
lihat
testimoni dari keluarga atau kawan dekat yang pernah menggunakan jasa tour
& travel tersebut. Catatan dari saya, selain dekat, hubungan muamalah
mereka jugak harus bagus. Tak pernah curang urusan jual beli, tak pernah terbelit utang, tak pernah terlibat pertikaian warisan, dst. Pokoknya, keluarga atau kawan dekat ini tak
pernah bermasalah sama urusan duitlah. Kalok pernah bermasalah, takutnya mereka
pura-pura kasih testimoni bagus dan kongkalikong (sekongkol) dengan tour & travel penipu. Naudzubillahi
min dzalik.
Hendra
E. Putra, salah seorang kawan
yang hobi travelling, menyarankan: googling, googling, dan googling. Googling
pangkal selamat. Cari tahu apakah tour & travel pernah mendapat komplain?
Komplainnya soal apa? Cemana pihak tour & travel menanggapi komplain
tersebut? Lebih baik coret dari list jika komplainnya banyak.
6. jangan terburu-buru!
Kalok
mau jalan-jalan, better jangan dadakan. Cukup tahu bulat saja yang digoreng dadakan.
Halah. Persiapan memilih tour & travel, dll minimal tiga bulan sebelumnya. Kita bisa memantau jika dalam rentang waktu itu ada perubahan ina inu dari tour
& travel yang bersangkutan.
Last but not least, kita yang
memakai jasa tour & travel tentu harus memperhatikan dan menaati peraturan.
Jangan sampai attitude kita menyusahkan kawan-kawan satu perjalanan, oke? Terima kasih narsum yang sudah meluangkan waktunya untuk berbagi info dan
pengalaman.
Archa
Bella | archabella.com
Alia
Fathiyah | aliaef.com
Annisa
Rangkuti | annisarangkuti.com
Erfin
K. Safitri
Fanny
F. Nila | dcatqueen.com
Hendra
E. Putra
Sekali
lagi, terima kasih! Oiya, Bu Tiara sudah mengizinkan saya untuk menuliskan ceritanya. Semoga postingan ini bisa ditemukan di mesin pencari oleh
pembaca yang membutuhkannya. Semoga postingan ini bisa membantu supaya tak ada Bu
Tiara Bu Tiara lainnya yang menjadi korban. Kawan CM yang mau ikut berbagi,
sila komen-komen manjah di bawah, yo. Mauliate! [] Haya Aliya Zaki
Wah..terimakasih bisa masuk ditulisan seorang bloger kondyang junjunganquh yg cantik dan rendah hati itu bikin saya lunjak2...mimpi apa saya semalam...hihi..
ReplyDeleteMemang memilih biro tour dan travel yg terpercaya itu penting banget.
Satu lg,wlpun ga semua,tetapi biasanya tour yg terpercaya memiliki buku katalog yg tebal dan bagus ,full colour dan biasanya dicetak persemester yg memuat rencana tour dia kedepan. Jadi calon pelancong bisa nentuin mau pilih rute yg mana,tipe yg apa,tanggal brp,dsb.
Krn wlpn sama2 ke Amerika misalnya,ada yg berjudul West Coast,East Coast,Hawai and Canada,dsb.
Jd ikutan sedih kecopetan segala mbak.. kpn2 ceritain ya ..kok bisa kena musibah,biar kita2 waspada.
Good article! ๐
Mbak Ashantyyy makasih ya udah bersedia diwawancara panjang kali lebar sama dengan luas. :)) Makasih info tambahannya. Iya, aku pernah lihat katalog tebal-tebal gitu, ya. Next kapan-kapan cerita kecopetan wkwkw.
Deletewalopun kalo sdg jalan pake biaya sendiri, aku blm prnh pake tour. pake tour kalo bareng kantor. Tapiii bukan berarti anti ama travel tour. Aku bakal pake kalo suami ato temen ga ada yg bisa nemenin. secara aku ga suka jalan sendiri . Tapi ya itulah, pokoknya kalo jalan pake travel sih, udh pasti aku lbh milih yg trusted travel tour supaya aman dan ga mikirin macem2.
ReplyDeletelah pernah mba, pas kantor ngadain outing bbrp thn lalu, tp untungnya aku ga ikut krn hamil, itu krn PIC milih yg murah, ternyata terjebak. orangnya ga beli tiket pulaaaang duoong. itu rombongan lbh dr 40 org ga jelas nasib di bndara . ujubg2nya pada beli tiket sendiri utk pulang k jkt. duuuh sejak itu mba, keluar peraturan di kantor, untuk outing tahunan setiap cabang WAJIB KUDU pake trvel tour yg udah diverified dn di approve ama HSBC.kalo blm , jgn harap kita boleh pake.
sept ini aku planning pake travel tour temen nih, utk ke KORUT. ini sih sbnrnya krn korut sendiri blm bisa didatangin sendiri, wajib pake travel kan :p.
Ampun Mbaaakkk aku ngebayangin Korut aja udah seram, tapi Mbak Fanny berani ke sana. Kapan-kapan cerita, yo. Pasti seru! :D
DeleteSejak kejadian ft itu jadi lebih waspada soal travel. Memang sebaiknya pakai travel yang sudah punya nama, segala sesuatu pasti sudah disiapkan. Lebih aman.
ReplyDeleteAamiin. Insya Allah. Seram ya kasus FT. Gak nyangka kelihatannya bonafid.
Deletebahkan ya Haya, waktu aku naik haji kemarin, ada jemaah yang ditipu sama travel haji plus dia hingga akhirnya dia menunaikan haji seorang diri layaknya seorang backpacker.... jadi pas tiba di Jeddah dia nebeng sama jemaah lain karnea toh dia sudah dapat visa dan sebagainya. Pas di Arafah kami berkenalan dan tukar cerita saat itu.
ReplyDeleteYa Allah Mbak Ade ... padahal haji plus, ya. Kasihan nian. :( Semoga pahalanya bertambah berkali-kali lipat. Aamiin.
DeleteSaya kok malah suka foto keluarga penulis di atas ..
ReplyDeleteNampaknya, hangat sekali suasananya. Keluarga idaman, lah pokoknya .. :)
Semoga suatu saat nanti, bisa kesampaian juga main main ke Hongkong mirip bak. Haya ini ..
Amiin ..
Aamiin. Terima kasih. Kapan-kapan main ke Hong Kong belanja belanja yok hehe.
Deletetips boleh saya contek ya, doakan juga biar bisa umroh sekeluarga :)
ReplyDeleteAamiin. Silakan diaplikasikan di kehidupan sehari-hari. Tapi kalau buat disontek untuk ditulis di blog kamu, jangan, yo. Siapa pun yang nyontek bakal saya kejar, tikam, dan cincang. Report ke Google untuk dibanned.
Delete