Siapa
yang suka mengoleksi barang antik? Sebelum membahas lebih lanjut tentang barang
antik, yok kita ulik sikit apa sebenarnya yang dimaksud dengan barang antik itu?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, barang antik adalah barang kuno yang bernilai sebagai hasil karya seni atau benda budaya.
Kalok Kawan CM termasuk tipe yang
telaten mengoleksi sesuatu seperti buku, prangko, koin, dll, BERSABARLAH. Siapa
tahu suatu saat koleksi kelen itu menjadi barang langka dan dibeli dengan harga
mahal oleh orang-orang kaya pemburu barang antik. Kebayang tak buku Codex Leicester karya Leonardo Da Vinci kini
bernilai ratusan miliar rupiah, prangko Penny Black asal Inggris kini bernilai
ratusan juta rupiah, dan koin pecahan 250 perak berdesain burung Garuda pemain
wayang kini bernilai setengah juta rupiah? Semua terasa indah pada waktunya
haha. We-O-We untuk jadi sumber pemasukan, khaaan.
Bulan Desember dua tahun lalu, saya
dan keluarga besar suami main-main ke rumah Mbah Mul di Solo. Saya sebetulnya
bukan pemburu barang antik, tapi rasanya senang kali waktu diajak Tante Tifah
main-main ke Pasar Triwindu Solo.
Pengin nostalgia menengok barang-barang lama. Kebetulan rumah Mbah Mul terletak
di daerah Keraton Keprabon. Jaraknya dekat nian dengan pasar yang menjual
barang-barang antik ini. Jalan kaki beberapa menit pun sampai.
Pukul dua belas siang, perut mulai
keroncongan. Sebelum berangkat ke Pasar Triwindu Solo, saya dan Tante Tifah
singgah ke Soto Triwindu. Ini malah
lebih dekat lagi jaraknya dari rumah Mbah Mul. Persis di belakang rumah! Warung Soto Triwindu hadir tahun 1939. Usaha turun temurun hingga
tiga generasi. Tempatnya sederhana. Hanya ada meja dan bangku biasa. Harga soto campur nasi per porsi Rp15 ribu aja. MURAAAH, apalagi
jika dibandingkan dengan harga soto di Jakarta. Sotonya bening suegeeerrr.
Togenya melimpah. Lomak! Tak heran kalok Soto Triwindu jadi idola segala usia.
![]() |
Saya dan Tante Tifah bergaya dolooo sebelum jalan-jalan |
![]() |
Soto daging Soto Triwindu Solo segeeerrrr! |
Tip berburu barang antik
Selesai makan siang, saya dan Tante
Tifah melenggang cuci mata di Pasar Triwindu Solo. Pasarnya bersih! Segala lampu,
alat penggiling kopi, koin, radio, patung, sampai sepeda motor zaman baheula
ada di sana. Paling seru ketika saya jumpa mesin pembuat es serut jadul. Iiih ...
pengin mekik kesenangan! Jadi ingat waktu kecik, saya dan Mama sering makan es campur
di Pajak Petisah Medan. Alat pembuat es serutnya persis kayak gitu! Alamak bisa
bernostalgia itu rasanya kok luar biasa. :))
Meski tempo hari saya tak membeli
barang antik, saya sempat bertanya-tanya kepada penjual tentang tip singkat
membeli barang antik. Mari disimak!
1. perhatikan lokasi
Sebaiknya Kawan CM tak membeli
barang antik di lokasi yang kita sendiri belum paham. Saya mending cari aman,
datang ke lokasi yang memang terkenal menjual barang-barang antik seperti di
Pasar Triwindu Solo ini.
2. ajak kawan ke pasar antik
Jangan bimbang jangan ragu mengajak
kawan yang tinggal di dekat lokasi setempat untuk ke pasar barang antik. Lebih
bagus lagi kalok kawan klen punya pengetahuan seputar barang antik yang dijual
di sana. Nanti traktir semangkok soto daging di Soto Triwindu pun jadilah.
3. teliti sebelum membeli
Sebelum membeli, boleh coba browsing
semua info terkait barang antik yang hendak dibeli. Tanya-tanya ke kawan-kawan sesama
kolektor. Tak semua barang di pasar ini berusia puluhan bahkan ratusan tahun. Perhatikan
apakah barang antik yang klen incar banyak dijual atau tak. Kalok banyak,
berarti itu bukan barang antik, melainkan barang yang direproduksi sama persis
bentuknya. Namanya barang antik ya LANGKA. Jadi jumlahnya tak mungkin banyak.
Kalok teliti dan beruntung, klen bisa mendapatkan barang yang benar-benar
antik di sana.
4. wawancara pedagang barang antik
Tak usah membayangkan wawancara yang
aneh-aneh. LOL. Pedagang barang antik yang sesungguhnya biasanya bisa menjawab
tentang sejarah asal muasal barang antik yang dia jual. Ini jadi poin tambah
(atau poin utama?) kita ketika membeli barang antik.
5. jangan takut menawar
Menawar halal kok hukumnya, tapi
jangan terlalu Afgan alias sadis. Bandingkan harga di pasar barang antik dengan
harga hasil browsing atau info harga dari sesama kolektor. Jadi bukan sembarangan menawar.
Sedihnya, beberapa minggu lalu Mbah Mul wafat. Innalillahi wa innailaihi rooji'uun. Sekarang rumah di Solo kosong. Anak-anak Mbah Mul tinggal di Jakarta
semua. Meski Mbah Mul udah tak ada, kapan-kapan kami akan main ke Solo lagi.
Kalok tak menginap di rumah Mbah Mul, mungkin kami akan menginap di hotel.
Di mana booking
hotel di Solo? Saya pastilah
maunya menginap di hotel yang murah dan bersih haha! *Omak irit* Info hotel
terbaik bisa dicek di Pegipegi!
Pegipegi adalah perusahaan yang melayani booking hotel, tiket pesawat, dan
tiket kereta api melalui web situs. Tersedia pula aplikasi gratis di Android dan
iOS. Booking hotel di Pegipegi mudah bisa kapan aja di mana
aja. Pilihan harga, bintang hotel, lokasi, fasilitas, dll semua ada. Berbagai
penawaran menarik akan kita dapat kalau menjadi member. Saran awak, meski sudah
booking hotel via online, tetap telepon pihak hotel sebelum berangkat. Just
make sure nama kita sudah tercatat di sana, yo.
Oiya, sebaiknya Kawan CM tak datang ke Pasar Triwindu Solo pada
hari Minggu karena banyak toko yang tutup. Cemana, kelen senang berburu barang
antik? Pernah ke pasar barang antik mana aja? Yok, share di sini! Jangan lupa cobain sotonyaaa! [] Haya Aliya Zaki