“Tunggu di sini, ya! Ummi, Aba minta
duit mau beli tiket!” kata suami begitu kami keluar dari Universal Studio
Singapore (USS).
“Beli tiket apa?” tanya saya heran.
Saya melirik jam tangan. Tepat pukul 19.30 waktu Singapura. Seingat saya, setelah
puas melalak di USS, kami tak ada agenda lain. Lha, ini suami mau beli tiket
apaan?
Suami urung menjawab, dia langsung
ngacir ke loket Sentosa Island setelah saya memberikan hepeng. Tak lama dia balik membawa selembar tiket
yang ternyata adalah tiket pertunjukan Wings of Time (regular seat) untuk
kami lima orang. “Surprais! Kelen tak bakal menyesal. Ini pertunjukan yang
spektakuler!” lanjut suami. Duile.
Wings of Time merupakan pertunjukan dengan pemetaan proyeksi 3D, gabungan antara atraksi tarian air mancur, sinar laser, pijar lampu LED, fire effect, dan kembang api, di laut terbuka di Sentosa Island selama sekitar 30 menit. Bukan sekadar itu, semua atraksi tampil harmoni dalam komposisi musik yang luar biasa.
Sebelum Wings of Time, dulu ada yang namanya Songs of the Sea. Nah, suami nonton yang Songs of the Sea waktu dinas bareng kawan-kawan kantornya di
Singapura. Sejak tahun 2014, Songs of the
Sea berganti nama menjadi Wings of
Time. Apa perbedaan Wings of Time
dengan Songs of the Sea? Kabarnya, pertunjukannya
mirip, cuma teknologi Wings of Time
lebih canggih.
Back to the show. Kami pun bergegas
jalan kaki menuju lokasi pertunjukan. Tempat duduk di sana berupa bangku kayu
panjang (regular seat) dan kursi plastik (premium seat) disusun bertingkat-tingkat
seperti tempat duduk di bioskop. Premium seat tempatnya di atas di
tengah-tengah dan mendapatkan best view. Semua penonton menghadap ke laut. Kami
datang saat pertunjukan siap dimulai. Penonton lumayan penuh alamak. Kami tak kebagian
tempat duduk yang strategis (di bawah di pinggir kiri). So, awak kasih tahu salah satu tip menonton enak pertunjukan Wings of Time, datanglah sekitar
setengah jam sebelum pertunjukan dimulai. Cari tempat duduk strategis di
tengah-tengah dekat premium seat.
Wings
of Time sendiri berkisah
tentang petualangan Shahbaz, semacam hewan burung yang terdapat di dalam mitos,
bersama kawan-kawan manusianya yang bernama Rachel dan Felix. Shahbaz mengajak
kita menjelajah menembus misteri waktu kembali ke masa lampau. Setting berubah-ubah,
ada yang di Mesir, Afrika, dll. Nah, udah ada gambaran kenapa nama
pertunjukannya Wings of Time, kan? Saya
kurang paham persis runtut jalan kisahnya, tapi intinya kisah Shahbaz dkk membawa
pesan moral keberanian dan persahabatan. Cocok ditonton oleh seluruh keluarga.
![]() |
Wings of Time |
Satu pertunjukan dibagi beberapa episode. Masing-masing episode berbeda-beda atraksinya, ada yang tarian air mancur dan sinar laser aja, ada yang pijar lampu LED dan sinar laser aja, dst. Lagu populer dari berbagai negara dinyanyikan dan … saya cuma mengenali lagu India hahahahaha! Kelen pasti sependapat kalok lagu-lagu India khas sangat. Bawaannya pengin joget. LOL.
Episode pamungkas Wings of Time yang paling ajib, semua atraksi dari tarian air mancur, sinar laser, pijar lampu LED, fire effect, sampai gegap gempita kembang api di udara, berpadu indah! Futuristik! Langit malam pun berubah jadi terang benderang.
Saya paling suka nengok air mancurnya yang bisa meliuk-liuk manjah tralalah itu. Penonton terpaku, setelahnya kami semua bertepuk tangan dengan semangat. Wings of Time berbeda nian dengan atraksi biasa yang cuma memadukan tarian air mancur dan sinar laser.
Pengin rasanya kamera saya menangkap
semua momen, tapi nanti saya jadi kurang menikmati hehe. Dilalah saat episode
terakhir yang ada kembang api, kamera malah macet. Ya sutralah akhirnya duduk menikmati aja. Benar kata suami, Wings
of Time memang pertunjukan yang spektakuler. Cukup worth it merogoh kocek
membeli tiketnya dan menghabiskan waktu menonton saat liburan di Singapura
bulan Agustus 2018 lalu. Semoga sikit foto-foto dan video saya di postingan ini bisa
membuat klen berimajinasi yang sama, yo.
Kalok Kawan CM main ke Singapura,
jangan lewatkan menonton Wings of Time.
Anak-anak dijamin suka dan ternganga-nganga! Hanya, awak kasih tahu satu tip lagi, sebaiknya klen membeli online
ticket karena harganya lebih muraaah. Anak-anak di bawah usia 3 tahun tak
usah bayar. Usahakan tak terlambat datang
ke lokasi. Pertunjukan selalu mulai on time.
Kawan CM ada yang sudah pernah
menonton Wings of Time (versi baru) atau
Songs of the Sea (versi lama)? Jika
dibandingkan, lebih bagus yang mana? Adakah tip lain yang bisa kelen share saat
menonton Wings of Time? Yok, tulis di
sini, yok! [] Haya Aliya Zaki
Pertunjukan setiap hari (malam hari)
Harga online ticket Traveloka
- reguler seat
Pukul 19.40: Rp186.071,00/orang
Pukul 20.40: Rp154.302,00/orang
- premium seat Rp214.478/orang
Harga tiket on the spot
- reguler seat 18 SG (Rp190 ribu) /orang
- premium seat 23 SGD (243 ribu) /orang
PS. harga tiket sama berlaku untuk usia 3-65 tahun
0 Comment " Pengalaman Menonton “Wings of Time” yang Spektakuler di Singapura"
Post a Comment
Mauliate komentarnya, yo. Mohon untuk tak mengambil tulisan dan foto tanpa izin, kecuali kalok kelen pengin badan kelen dicincang buat umpan ikan di sungai.