Horas!
Saya kembali lagi setelah hampir 2 bulan
absen. Ya ampuuun … 2 bulan ke mana aja??? Sok sibuk kali bah. Mudah-mudahan
hari ini rindu Kawan CM terobati, yo. *ditokok orang satu kecamatan*
Ceritanya Lebaran lalu saya dan keluarga
pulang kampung ke Yogya dan Klaten, kampung halaman suami. Berhubung rumah saya
hampir selesai direnovasi, saya butuh barang-barang baru untuk mempercantik
rumah. Jadilah saya diajak suami melalak ke Kasongan, daerah wisata yang
terletak di Desa Bangunjiwo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta.
Jaraknya sekitar 10 km dari pusat kota.
Ada apa aja di Kasongan?
Penduduk Kasongan turun-temurun membuat kerajinan tangan dari tanah liat atau lebih dikenal dengan kerajinan gerabah atau kerajinan tembikar. Jangan bilang klen mendadak ingat adegan fenomenal Molly dan Sam mengaduk tanah liat di film Ghost itu. *LOL* *ketauan udah bangkotan*
Nah, kalok klen melalak ke Kasongan, klen akan melihat banyak galeri berjejer menjual kerajinan tembikar. Selain tembikar, ada jugak kerajinan berbahan kayu jati, batok kelapa, kaca, kaca, pasir, dan kerang. Bentuknya macam-macam, dari pot, guci, lampu hias, patung, tas, sampai souvenir untuk pernikahan. Lucu dan … murah!
Rata-rata
harga guci dan pot bunga dengan tinggi 60 cm itu sekitar Rp60–150 ribu.
Kalok di Jakarta berapa harganyooo. Bisa menangis terharuuuw awak. *srooottt*
Bunga-bunga (sintetis) per batang Rp10 ribu. Rancak dipajang di pojok ruangan.
Adik ipar saya membeli satu set meja makan (1 meja makan dan 4 kursi) berbahan
kayu jati harganya Rp4,5 juta aja. Kenapa bisa murah? Bukannya perabot berbahan
kayu jati terkenal mahal? Di sinilah kerennya pengrajin Kasongan. Mereka
memanfaatkan kayu jati bekas. Kayu jati bekas disambung dan direkat sedemikian rupa sehingga jadilah perabotan apik dengan harga terjangkau. Fyi, biasanya barang X
di galeri A sama harganya dengan barang X di galeri B. Jadi, tak payah kita
menawar. Udah harga pas semua.
Perabotan kan berat? Cemana membawanya?
Ambooiii, usah khawatir. Barang-barang yang kita beli bisa dikirim ke alamat
rumah kita. Wilayah Jakarta dan Tangerang ongkir rata-rata Rp100–300 ribu. Adik
ipar saya membeli 2 set meja makan berbahan kayu jati (kebayang beratnya!)
ongkir ke Jakarta Rp600 ribu. Pengiriman bergaransi. Sampai di rumah sekitar
semingguan. Acem, mantap klen rasa?
Kawan CM yang kebetulan ke Yogya, bolehlah
singgah sini. Siapa tahu jumpa barang yang cocok untuk oleh-oleh atau dipakai
sendiri. Berikut tip cuci mata dan belanja di Kasongan ala Omak Melalak.
1. Siapkan uang tunai
Rata-rata pedagang di Kasongan tak punya mesin
gesek. Biar aman, klen bawalah uang tunai secukupnya. Kecuali kalok galeri yang
menjual perabot. Mereka punya mesin gesek debit dan atau kredit.
2. Jangan datang kesorean
Jam buka galeri di Kasongan itu pukul 09.00–17.00
wib. Jangan datang kesorean! Nanti pas masih asyik-asyik milih, eh, galeri
ditutup. Kalok hari libur kayak weekend dan Lebaran tempo hari, sebagian galeri
tutup, tapi sebagian buka sampai pukul 19.00 wib. Bila beruntung, kita bisa
melihat langsung proses pembuatan tembikar. Ada pulak kursus membuat tembikar
untuk anak-anak. Liburan sekalian belajar, seru!
3. Cuci mata ke beberapa toko
Tengok ada tempat lilin bagus, misalnya, awak
sontak pengin beli. Eiiits, tunggu dulu! Coba jalan-jalan ke beberapa galeri.
Siapa tahu klen jumpa tempat lilin yang lebih bagus. Jalan-jalan menyusuri Desa
Kasongan ini tak bikin capek atau membosankan, malah jadi hiburan haha. Buat
para suami, sila melahap bakso + minum es dawet sambil menunggu para istri
belanja dan cuci mata. Istri selesai, perut suami pun kenyaaang. Palingan kejang-kejang sikit liat belanjaan istri yekan. Btw, ada galeri
yang menjual kerajinan yang tidak dijual di galeri lain. Barang-barangnya semacam
eksklusif gitulah. Biasanya mereka membuat sendiri, bukan hasil produksi
massal.
Ini beberapa barang Kasongan yang sempat
saya potret. Mohon mangap fotonya tak begitu banyak karena awak keasyikan
pilah-pilih sampai lupa motret.
![]() |
Jadi ingat Bapak dan Ibu Broto di sinetron Losmen haha |
![]() |
Kerajinan tembikar |
![]() |
Guci dan pot dari kaca, artistik, ya? |
![]() |
Tas dari batok kelapa |
![]() |
Pajangan dinding dari bulu kambing |
![]() |
Rekal Alquran dari kayu jati |
Kotak tisu berbahan pasir |
![]() |
Penghias dinding rumah |
![]() |
Souvenir lucu |
So,
kalok klen main ke Yogya, jangan cuma beli batik! Kasongan jugak menawarkan
oleh-oleh menawan khas Kota Seniman ini. Kawan CM ada yang udah pernah melalak
ke Kasongan? Belanja apa aja? Yok, share ceritanya di sini, yok! :) [] Haya Aliya Zaki
Saya pernah belanja guci di kasongan, anak saya pun beli celengan dari tanah liat.
ReplyDeleteDi sana banyak pilihan celengan dari tanah liat ya. Bagus-bagus. :D
DeleteBelum pernaah ke kasongaan nihh. . Lucu lucuu bangeet produk tembikarnya, jd pengen beli yg patung selamat datang ala bapak ibu broto 😄😄
ReplyDeleteAyo kalok melalak ke Yogya jangan lupa main ke Kasongan. Patung bapak dan Ibu Broto ada yang warna pink, cokelat, biru, dan ungu. Lucu-lucu semuanya. :D
DeleteAku selalu lupa daratan klo jalan ke tempat kek gini kak...lucu2 bgt barangnya
ReplyDeleteIya, Muna. Hati-hati dompet, yo haha.
DeleteWah keren-keren memang souvenirnya mbak haya, apalagi wayang kulitnya. tapi memang bener sih harga di kampung terus di bandingin sama jakarta mahh langsung sroooot meningkat hehehe
ReplyDeleteBetul. Begitu udah sampai ke kota, harganya langsung meroket. :))
DeleteWah, pajangan galerinya keren2 ya, Mi. Cucok bingits emang tuh hunting pernak-pernik buat rumah pasca renovasi.
ReplyDeleteKalo ada kesempatan ke Kasongan mungkin aku juga bisa kalap nih. Hahaha ...
Siap-siap jepit dompet di ketiak. :))
Delete