“Ummi, itu suara apa?” tanya
si bungsu, Sulthan (6 tahun), begitu sampai di Trizara Resorts, Lembang. Jelang
malam, kami baru sampai. Seharusnya siang kami sudah sampai, tapi tidak bisa
karena kami singgah beberapa jam di tempat penginapan saudara di daerah
Setiabudi, Bandung.
“Suara apa?” jawab saya tidak
acuh karena sibuk membuka isi koper.
“Maksudnya suara jangkrik, kali?”
potong Shafiyya, kakaknya.
Saya menoleh ke Sulthan.
“Oooh, suara krik krik krik itu?”
Sulthan mengangguk.
Waaa, saya langsung memeluk
Sulthan. Anak saya tak tahu suara jangkrik! Tiba-tiba rasa sedih menyergap. “Ya
Allah, anakku belum pernah mendengar suara jangkrik ....” saya membatin.
Kedengarannya kayak lebay ya woi, tapi asli saya sedih. Anak-anak hidup di
lingkungan kota. Sejauh mata melihat hanya ada gedung, gedung, dan gedung. Hari-hari
mereka riuh oleh suara klakson mobil dan knalpot bocor. Faruq dan Shafiyya
pernah beberapa kali ikut pulang kampung ke Klaten (kampung halaman suami)
makanya mereka paham suasana desa dan suara jangkrik pastinya. Mereka jugak
pernah beberapa kali ikut kamping sekolahan. Sementara Sulthan, seingat saya
cuma sekali atau dua kali ikut pulang kampung ke Klaten ketika dia kecil.
Sepertinya suasana desa nan asri belum begitu terekam dalam ingatannya.
Beruntung saya dan keluarga berkesempatan kamping di Trizara Resorts, Kawan CM. Kami bisa menikmati pemandangan pegunungan yang indah dan berinteraksi dengan alam tanpa merasakan kerepotan seperti kamping biasa. Kenapa, eh, kenapaaa? Karena ini glam camping alias glamping alias kamping mewah! Kami menginap di TENDA yang LAPANG dengan dua tempat tidur besar. Kamar mandi dan kloset ada di dalam. Bersih, komplet, dan modern. Jadi, tak payah awak pagi-pagi bangun tidur mata masih belekan tapi terpaksa cuci panci kecik buat masak mi instan. Tak payah jugak awak keluar tenda apalagi keluar tengah malam demi mencari air buat c*bok. :p
![]() |
Balkon tenda kami |
Tentang Trizara Resorts
Nama ‘Trizara’ diambil dari
bahasa Sansekerta yang berarti Kebun dari Surga. Bulan Mei 2017 ini Trizara
Resorts berusia tepat satu tahun yaaay! Fyi, luas total Trizara Resorts sekitar
3 hektar. Pemandangan Gunung Tangkuban Parahu berselimut kabut betul-betul
masya Allah. Bolak-balik saya menghirup napas dalam-dalam. Nikmat sekali
rasanya memenuhi segenap rongga paru-paru dengan udara sejuk dan bebas polusi.
Kabut! |
Stairway to heaven? |
![]() |
Beautiful sunrise |
Ketika masuk, di sana-sini Kawan
CM akan menjumpai desain bangunan ala India. Contohnya di dekat gerbang masuk,
ada air mancur mini berbentuk patung Ganesha, dewa keberuntungan dan kemakmuran
dalam mitologi India. Kalok masuk lebih dalam lagi ada kolam berisi uang logam.
Dalam tradisi masyarakat India di Taj Mahal, ketika kita sedang melempar koin
berarti kita sedang melempar beban atau masalah yang mengimpit. Setelah bertanya ke Pak Rizaltan, Marketing Coordinator Trizara
Resorts, baru saya tahu bahwa owner-nya adalah Mr. Kunal, pria keturunan India yang tinggal di Jakarta. Pantas
aja. :)
Tenda di Trizara Resorts
Tersedia 47 tenda (25 tenda untuk couples dan 22 tenda untuk families) di Trizara Resorts. Tenda terbagi 4 tipe, yakni:
1. Netra (couple)
Ada 13 tenda. Luas 36 m2. Kapasitas 2
orang. Netra dari bahasa Sansekerta artinya melihat. Kenapa melihat? Karena
kelebihan dari tenda Netra adalah pemandangan indahnya yang menghadap ke
pegunungan.
2. Zana (couple)
Ada 12 tenda. Luas 33,75 m2. Kapasitas 2
orang. Zana artinya kehangatan. Lokasinya di bawah Netra. Pemandangan tendanya
menghadap ke lembah. Lebih cocok untuk honeymoon dibandingkan Netra. Namanya
jugak Zana alias kehangatan. Udah tahu klen maksudnya kan kan kaan? *sensor*
3. Nasika (family)
Ada 12 tenda. Luas 38,5 m2. Kapasitas 4
orang. Nasika artinya kekeluargaan. Lokasinya circle garden gitu. Kedua belas
tenda Nasika mengelilingi sebuah taman besar.
4. Svada (family)
Ada 10 tenda. Luas 38,5 m2. Kapasitas 4
orang. Svada artinya perasaan. Ini family tend favorit. Banyak yang rebutan
tenda Svada karena view-nya bagus nian! Suasananya pun lebih intim daripada di
tenda Nasika. Khusus untuk para keluarga yang menginginkan privasi lebih.
Kami sekeluarga menginap di
tenda Nasika. Jarak antara tenda yang satu dan tenda yang lainnya tak begitu
dekat sehingga masing-masing penghuni tenda punya privasi. Pengin tahu apa aja
isi tendanya? Seperti yang udah saya sebutkan di atas, tenda kami dilengkapi
dengan dua tempat tidur besar plus satu tempat tidur anak yang bisa
tarik-masuk. Kapasitasnya untuk 4 orang, tapi buat kami yang 5 orang
sekeluarga, tenda ini masih lapang sangat. Kamar mandi dan toilet di dalam.
Bersih, komplet, dan modern. Ada satu meja dengan teko set lengkap untuk ngopi
atau ngeteh cantik. Ada satu kotak kayu (unik, bentuknya kayak peti harta karun)
untuk tempat barang-barang dan bisa berfungsi sebagai meja atau tempat duduk
jugak.
Mobil untuk mengantar tamu dan barang-barang ke tenda saat check in atau check out |
Tenda-tenda di Trizara Resorts |
Jalan menuju tenda kami |
Tenda kami |
![]() |
Nomor tenda kami |
![]() |
Di dalam tenda |
Kamar mandi di dalam |
Saya paling suka sama balkonnya.
Saya dan suami duduk-duduk di balkon, sementara anak-anak asyik main alip atau
main sepeda di taman bawah. Sepeda free dari Trizara Resorts. Boleh dipakai sesukanya, asal jangan dibawa pulang, yo. :p Saya dan suami memantau anak-anak sambil
cakap-cakap soal masa depan nan manjah membarah. *halaaah*
Konsep Trizara Resorts adalah
disconnect to connect. Di sepanjang TKP saya melihat plang yang memajang
quote-quote inspiratif. Sebagian quotes mengajak kita untuk menonaktifkan
gadget selama berada di sini. Ya iyalah weekday udah capek sama urusan ini itu,
liburan saatnya refreshing. Satu lagi, di dalam tenda pun tak ada teve dan
telepon. Meski begitu, di sini ada WiFi dan cukup kencang haha. Suntuk? Jangan khawatir. Selain bisa puas menikmati pemandangan tanpa
distraksi, klen pulak bisa memanfaatkan aneka fasilitas di Trizara Resorts, seperti bermain gitar, olahraga tenis meja, badminton, karambol, trampolin,
zumba (dengan trainer), main sepeda, playground anak-anak, highrope, flying
fox, menyalakan api unggun, pesta barbeku, dll. Semua GRATIS kecuali highrope dan flying fox. Tapi, perlu diingat, pukul 10
malam semua aktivitas disetop. Tamu dipersilakan beristirahat atau
bercengkerama dengan keluarga di tenda.
![]() |
Suasana tenda pada malam hari |
Trizara Resorts cocok nian untuk tempat liburan keluarga, pesta pernikahan, gathering, dan meeting perusahaan. Dijamin meeting di sini tak bikin pening. Yang ada malah meeting menyehatkan haha.
Sebagian kawan ada yang
bertanya, “Kenapa tak ada kolam renang di Trizara Resorts?”
Begini, konsep Trizara Resorts
itu kamping mewah yang terletak di daerah pegunungan. Kalok nyemplung ke kolam
renang pasti pada kedinginan akut klen nanti. Brrr ...! So, sampai saat ini Trizara Resorts
belum kepikiran untuk membuat kolam renang. Semoga terjawab, yo. :)
Satu hal saya perhatikan, meski
sedang full booked, saya tak merasa suasana di Trizara Resorts sesak padat seperti
ketika kami menginap di hotel biasa yang full booked. Saya dan suami tetap nyaman
jalan-jalan menikmati pemandangan di sekitar resort. Anak-anak tak perlu
antre-antre amat untuk main trampolin, permainan kesukaan mereka. “Konsep
Trizara Resorts memang untuk tempat beristirahat dan refreshing para tamu.
Makanya dikondisikan sedemikian rupa agar tamu tetap leluasa meski di sini
sedang full booked,” jelas Pak Rizaltan tersenyum.
Berhubung di Trizara Resorts
ada beberapa tanjakan dan turunan agak curam, penjaga intens memantau dari pos
di banyak titik. CCTV dipasang di setiap sudut. Oiya, cakap-cakap soal penjaga,
saya mendapat info bahwa 80% karyawan di Trizara Resorts adalah penduduk
sekitar. Karyawan betul-betul dilatih dari nol. Senangnya kehadiran tempat
wisata ini mampu memberikan lapangan pekerjaan kepada banyak orang, termasuk
kaum lansia. Saya sempat tanya-tanya ke Pak Udin, petugas taman, yang berusia hampir 60 tahun. Meski telah melewati usia produktif, Trizara Rezorts berkenan
mempekerjakan beliau. “Yang penting rajin dan kerjaan saya bagus, Bu. Kalau
muda, tapi males-malesan, untuk apa? Asalkan saya gak disuruh bahasa Inggris
sama tamu. Saya mah cuma bisa bahasa Indonesia dan bahasa Sunda,” celoteh Pak
Udin tertawa.
Urusan perut, Trizara Resorts
punya Indriya Cafe. Menunya sodaaap, terutama nasi gorengnya. Hanya, sayang, menurut
saya menu untuk sarapan masih kurang bervariasi. Semoga ke depannya ada
tambahan menu-menu baru yang sama sodapnya atau bahkan lebih sodap lagi. Kawan
CM yang mau eksplor kuliner, di sekitar Trizara Resorts pulak banyak rumah
makan. Boleh dijajal haha.
Sarapan di Indriya Cafe |
Sodaaap! |
Dengan semua fasilitasnya,
Trizara Resorts layak disebut sepotong ‘kebun dari surga’. Bagi saya, tempat
ini bukan sekadar tempat menginap, bukan sekadar tempat melepas penat dan stres
dari rutinitas. Saya suka karena anak-anak bisa mendengarkan ‘kebisingan’ alam
dan sekalian belajar. Pengetahuan baru. Wawasan baru. Kawan CM yang berminat
melalak ke Trizara Resorts, yok pilih tipe tenda yang diinginkan. Harga
menginap mulai Rp1 juta per malam. Selamat liburaaan! :) [] Haya Aliya Zaki
Trizara Resorts
Alamat: Jl. Pasirwangi Wetan, Lembang, Bandung Barat, Jawa Barat
Jam buka Indriya Cafe: 06.30–22.00 wib
Telp: 022-82780085
WhatsApp: 085871698923
Website: www.trizara.com
Highrope: Rp230 ribu
Flying fox: Rp75 ribu
WhatsApp: 085871698923
Website: www.trizara.com
Highrope: Rp230 ribu
Flying fox: Rp75 ribu
Kawan CM yang satu ini mau dong mak kalo diajak eksplor ke sini. Tertarik sama tenda cinta, eh, tenda Zana ding hehe 😍😂😂
ReplyDeleteWiiih honeymoon lagi gitu yaaa.
Deleteya Allah pengen bawa anak2 kesitu kak, suka kali ama tempatnya, jd kudu nyiapin berapa duit kak totalnya?
ReplyDeleteKalok biayanya bisa cek di website Trizara atau Traveloka ya, Dek. :D
DeleteWuihh, aku baca sampe abis ceritanya, warbiyasak mbakkk. Sering liat foto di IG ttg glamping ini, dan baru sekarang baca review lengkapnya. It's a wow, thanks ceritanya ya makk, next mesti kesini insyaallah, aminnn..
ReplyDeleteAamiin. Moga review-nya bermanfaat. Btw, nama komentator dan link-nya kok beda ya, Mbak?
DeleteAiihh awak sukakk sama konsepnya, Connecting the disconnected? aih elok nian
ReplyDeleteAku jugak sukak!
DeleteBagus banget resortnya mba :o, tendanya juga bagus dan bersih ya... bisa bgt jadi penginapan pilihan kalo main ke Lembang
ReplyDeleteAlhamdulillah bersih, Mbak. Petugas kebersihan selalu standby.
Deletetempatnya cakep bangeeeet mba..dan look at those food! Super yummy..
ReplyDeleteSodaaappp hehehe.
DeleteUdah pernah ngintipin websitenya dan langsung jatuh cinta.nabung dlu ah kapan2 kalo keumala udh gedean mo diajakin glamping ;)
ReplyDeleteYok Nadia dan Dek Keumala melancong ke sini yok. :)
DeleteAduh mupeng banget. Alamnya sejuk, adem. Makanan menggoda, fasilitas cihuy. Surga banget ya :)
ReplyDeleteCocok buat refreshing, Mita. :)
DeleteYa Allah, pemandangannya bagus banget mba... Suasananya juga segeer ya :)
ReplyDeleteSeger sangat! :)
Deletemaaaak enak kali nampaknya ya. Maulah awak nginap situ abis lebaran nanti. Nabung2 dulu sekarang ya kaan.
ReplyDeleteAyok kapan-kapan maen ke sini. :)
DeleteAku suka banget foto kedua dari bawah itu :) lucu ^^
ReplyDeleteIni kali kesekian aku baca ulasan tentang Trizara. Dan, jadinya makin mupeng buat ngerasain serunya menginap di sana. Bener-bener dikepung kabut gitu ya mbak. Bakalan nyenyak banget ini tidurnya hehe.
Omnduut.com
Hahaha gak tau itu si Sulthan kok pasang gaya kayak gitu. 😄 Kapan-kapan kalok melalak ke Lembang, boleh coba ke sini, Mas. Katanya glamping pertama di Lembang ya Trizara Resorts. Itu betul-betul dikepung kabut pas pagi hari. Dingin!
DeleteArtinya punya mbk bagus-bagus banget mbak. blog mbk juga bagus. boleh dong kapan-kapan diajarin? hihi
ReplyDeleteOh iy salam kenal ya mbk, mari berkunjung ke blog saya yang mash sangat sederhana n pemula banget di http://www.amiraja.com/
Saya sudah follow blog mbak, ditunggu Follbacknya ya mbak. hehehe
Makasih udah singgah. Ayok kita sama-sama belajar. Nanti saya folbek yo. 😁
Deleteview yang bagus, tempo lalu sayangnya aku gak bisa datang pas dapat undangan trizara buat staycation di sana.. abis aku di palembang :))
ReplyDeleteJauh amat Koh kalok dari Palembang. :)))) Moga ada rezeki melalak ke Lembang. Nanti judul postingannya: Antara Palembang dan Lembang. *jiaaa*
DeleteOn my bucketlist Mba, tapi belum kesampaian aja kesana nih (:
ReplyDeleteReviewnya keren dan super lengkap. Thank you for sharing Mbak.
Makasih, Mbak Tesya. Moga ada kesempatan dan rezeki singgah ke Trizara. :)
Delete