“Jika ingin menghancurkan suatu bangsa, musnahkan ingatan sejarah dari generasi mudanya.” – Asep Kambali, Sejarawan
“Bu, boleh tak saya absen besok?” tanya
saya memelas.
“Kenapa, Haya? Besok kita, kan, mau nonton
film rame-rame di bioskop?” tanya Bu Guru.
Saya menunduk, lesu memandangi ujung
sepatu. “Bukannya tahun lalu saya udah nonton, Bu–”
“Setiap akhir bulan September kita harus
nonton film ini supaya kita ingat sejarah,” potong Bu Guru.
*ambles ke tanah MODE ON*
Demikian
percakapan antara saya dan bu guru puluhan tahun silam. Mungkin klen jugak
masih hafal film apa yang saya maksud, Kawan CM. Berasa dapat mimpi buruk
setiap jelang akhir bulan September! Adegan penyiksaan demi penyiksaan seperti wajah
disilet, luka disiram air garam, dan kuku dicongkel pakek tang, bermain di kepala.
Belum lagi adegan orang histeris sambil meraup darah dan darahnya diselemakkan
ke muka. Terus, ditimpali dialog yang horornya paling kesohor, “Darah itu
merah, Jenderal!” Ampon, Maaakkk! :((
Sejak
jadi ibu, saya jadi benar-benar mikir. Beginikah cara yang tepat untuk mengajak
anak-anak belajar dan mengingat sejarah? Oh my God, please. Untung sekarang
tidak ada kewajiban nonton film sadis kayak zaman saya SD dulu!
Soal
ini, anak-anak kekinian boleh bersyukur. Apa pasal? Awak kasih tahu, ya. Ada
kabar gembira dari tim produksi sebuah drama musikal yang digawangi Tiara Josodirdjo, Founder Josodirdjo Foundation. Sejak 9 tahun yang lalu Tiara punya
mimpi membuat pertunjukan “ramah anak” bertema kepahlawanan. “Saya agak miris
melihat kurangnya semangat anak-anak sekarang belajar sejarah. Mereka tidak
tahu nama-nama dan apa aja kiprah pahlawan dari negeri mereka sendiri,” ucap
Tiara pada acara konferensi pers di La Moda Cafe, Plaza Indonesia, Jakarta
(4/10). Bersama ZigZag Indonesia, awal
tahun 2016 mimpi itu berusaha diwujudkan. Tiara berterima kasih kepada para sahabat
yang telah mengingatkannya. Sebelumnya, Tiara sukses membuat acara sosial
tentang seni dan budaya; Pertunjukan
Bawang Merah Bawang Putih dan Kampung
Anak Indonesia (2012).
Tiara
tak gentar menghadapi kendala utama, yakni dana. Tapi, kata orang, kalok udah
rezeki, tak bakal ke mana. Niat Tiara disambut baik oleh PT. Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga). Rupa-rupanya proyek ini
dianggap klop dengan misi CIMB Niaga yang terus mendukung upaya demi kemajuan
bangsa. Selain CIMB Niaga, Sun Life
Financial Indonesia juga ikut mendukung.
Drama musikal tersebut diberi
nama Drama
Musikal Khatulistiwa: Mengenal Jejak Langkah Negeri. Nama “Khatulistiwa”
merujuk pada negara Indonesia yang mendapat julukan Negeri Zamrud Khatulistiwa.
Dari julukannya aja udah kebayang indahnya Indonesia dengan lanskap hijau hutannya
dari Sabang sampai Merauke.
Drama
musikal Khatulistiwa membawa cerita perjuangan
pahlawan mulai dari era perdagangan VOC sampai detik-detik mereka meraih
kemerdekaan Indonesia. Alur ceritanya jelas dan bermuatan edukasi, bukan
sekadar nyanyian dan tarian entah hapa hapa. Dengar-dengar, ada beberapa cerita yang selama ini
mungkin belum terlalu familiar di telinga kita. Misal, Cut Gambang yang
melanjutkan perjuangan ibunya, Cut Nyak Dhien. Atau, Putri Lopian yang ikut
berjuang bersama ayahnya, Sisingamangaraja XII, dan akhirnya wafat pada usia 17
tahun.
Menurut
Asep Kambali, sejarawan yang
terlibat, menghadirkan drama musikal Khatulistiwa
merupakan cara yang paling bermartabat dan bermanfaat dalam rangka memperingati
Hari Kemerdekaan Indonesia maupun Hari Pahlawan Nasional. “Selama ini kita cuma
heboh sama lomba panjat pinang, makan krupuk, dan balap karung. Lomba panjat
pinang itu melambangkan kita sedang dijajah. Lomba makan krupuk melambangkan
kemelaratan. Lomba balap karung melambangkan sistem tanam paksa,” jelas Asep. Alamak, iyakah? Anyway, terlepas dari artinya, saya
senang-senang aja kalok lomba-lomba itu diadakan setiap agustusan. Seru! Dan,
saya jugak setuju kalok menghadirkan drama musikal Khatulistiwa merupakan ide yang luar biasa! :)
Setelah menonton, Tiara berharap, generasi muda semakin cinta Tanah Air dan termotivasi berkontribusi positif untuk negeri. Berjuang tidak harus memanggul senjata. Kita bisa berkarya sesuai bidang kita masing-masing dengan menjadikan karakter pahlawan masa lampau sebagai teladan.
![]() |
Tiara Josodirdjo dari Josodirdjo Foundation |
Sutradara Adjie N.A menjabarkan bahwa penonton bakal disuguhkan hampir 50
lagu Indonesia, mulai dari lagu nasional, lagu anak, sampai lagu daerah. Tariannya
juga pastinya. Tarian Nusantara yang paten-paten itulah. Tak tanggung-tanggung sekitar
100 talent tampil di sini! Nyanyian, tarian, akting semua komplet. Sebagian
dari talent adalah aktor top, antara lain Rio Dewanto, Tika Bravani, Epy
Kusnandar, dan Sita ‘RSD’. Satu aktor memerankan lebih dari satu tokoh. Contoh,
Rio Dewanto. Dia memerankan tokoh
Sisingamangaraja XII dan Ki Hajar Dewantara sekaligus. Jadi orang Batak dan
Jawa dalam satu waktu, bukan gampang bah. Logatnya aja udah beda kali. Kayak mana
usaha Rio mendalami kedua peran tersebut?
“Saya belajar sejarah (lagi)
dari buku, internet, dan ngobrol-ngobrol dengan teman-teman yang berasal dari Sumatera
Utara dan Jawa Tengah. Belajar bahasa juga. Bahkan sampai saat ini saya masih
terus belajar,” cerita Rio.
![]() |
Rio Dewanto |
Mini drama musikal Sulthan Hasanuddin |
Tim drama musikal Khatulistiwa |
Nah, udah puas awak merepet. Sekarang klen catat tanggal mainnya. Drama Musikal Khatulistiwa: Jejak Langkah Negeriku 19–20 November 2016 di Taman Ismail Marzuki, Jakarta. Tiket bisa dibeli di www.kiostix.com mulai dari sekarang. Info lebih lanjut, pantau di Musikal Khatulistiwa dan semua medsos mereka.
Oiya, mupeng tiket gratis?
Yok, ikut lomba berhadiah action cam dan tiket drama musikal Khatulistiwa! Ceritakan hal yang udah
klen lakukan untuk diri sendiri, keluarga, sahabat, pasangan, dan lingkungan
sekitar yang membuat klen layak disebut PAHLAWAN melalui video. Usah bimbang
usah ragu usah lara, at least, kita semua pahlawan bagi diri kita sendiri, bukan?
Upload video di microsite #AksidariHati.
Acem,
berminat menonton? Awak bukan lagi jualan kecap, tapi dijamin klen termasuk
golongan kaum yang beruntung seandainya menonton pertunjukan ini. Alih-alih
ketakutan (kayak saya dulu), anak-anak malah terhibur. Kapan lagi mengajak
generasi muda belajar dan mengingat sejarah dengan cara yang menyenangkan? Botul?
Apalagi kalok klen tahu bahwa hasil dari penjualan tiket bakal jadi modal untuk
acara sosial. Rencananya akan dibikin ribuan keping DVD Film Khatulistiwa (berisi dokumenter drama musikal Khatulistiwa, infografis sejarah
Indonesia, dan rekaman lagu-lagu Indonesia di pertunjukan drama musikal Khatulistiwa). DVD disebarkan GRATIS ke
sekolah-sekolah di seluruh penjuru Indonesia. Ya, mereka tidak seberuntung kita
yang bisa menonton langsung drama musikal
Khatulistiwa di Ibu Kota. Alhamdulillah, tim produksi berkenan
mengabadikannya dalam bentuk DVD. Salut!
Sampai jumpa di pementasan drama musikal Khatulistiwa bulan depan, yo! Kami
sekeluarga udah tak saaabar pengin nonton! Klen jugak, kan? [] Haya Aliya Zaki
Aku penasaran sama drama musikal khatulistiwanya mbak. Smoga generasi muda saat ini mampu untk jas merah trhadap negaranya sendiri. Amiinn..
ReplyDeleteAamiin. Ayo nonton, Say. Bakal seru ini. Aku bayangin anak-anak rame nanti pas acara.
DeleteSemoga DVD gratis Musikal Khatulistiwa sampai ke pelosok ya, agar semua bisa belajar juga lewat sana.
ReplyDeleteSemoga. Kita beruntung, ya, bisa nontong langsung nanti, Mel. :)
DeleteTanteeee ajak ponakanmu ini nonton drama musikal ini dooongssss.
ReplyDeleteAyoook tapi ajak Tante ke Ke El yaaa. Tante dibiarin menyok terus di sini. :))
DeleteWaktu sekolah di China juga kita sering bikin pementasan budaya seperti ini, memperkenalkan budaya Indonesia di dunia internasional =)
ReplyDeleteKeren. Perlu itu ya untuk terus memelihara semangat nasionalisme. :D
DeleteBener banget ya, Haya... Mendengar kata sejarah kok kelam dan boring rasanya. Dengan drama musikal begini, sejarah bisa dipelajari dan dinikmati dengan cara yang lebih menyenangkan.
ReplyDeleteNice sharing, kakaaaa
Iya, Mbak, kebayang kan zaman dulu kita wajib nonton film yang kelam mencekam dan penuh adegan penyiksaan kejam ituh. Btw, jadi kita nonton rame-rame gak ini? :D
DeleteSukses buat pertunjukan nya nanti november
ReplyDelete